langsung ajah , kg pke basa basi , tanpa ada pendahuluan ..
k'TKP
1. UNIT TENAGA (POWER)
Unit tenaga bisa dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu :
A. Distribusi Tenaga
Distribusi tenaga berpusat pada komponen yang disebut “Power IC”, dimana
komponen tersebut mendapat arus listrik sebesar 3,6V dari baterai. Dari
olahan power IC, arus dibagikan ke komponen lain yang menggunakan arus
tersebut sesuai kebutuhan daya masing-masing komponen dalam sirkuit.
Pada kebanyakan tipe, daya yang dibutuhkan oleh RF Power Amplifier
atau IC PA, melebihi daya dari baterai semisal 4,7V atau 5,6V. Maka
power IC membutuhkan dukungan dari komponen kapasitor (Power Boaster
Coil) untuk meningkatkan tegangan dayanya. Sehingga kesimpulannya
adalah, power IC menggunakan daya yang masuk untuk dibagikan ke tiap
komponen yang membutuhkan, berapapun daya yang diperlukan tiap komponen
untuk menjalankan fungsinya.
B. Pengisian Tenaga (Charging)
Charging adalah proses pengisian daya pada batery dengan menggunakan
trafo charge, dan proses pengisian daya akan berhenti apabila daya dari
baterai sudah penuh. Proses dari unit ini dikontrol oleh IC charging
dengan dukungan komponen sekring (fuse), coil, dioda pelindung dan
filter kapasitor. IC Charging dapat melakukan tugas tersebut karena
mendapat perintah dari CPU dan mendapat tenaga dari Power Supply.
2. UNIT SIGNAL (RADIO)
Unit signal dapat dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu :
A. Band Switching (Pemindah Frekwensi)
Pada ponsel masa kini, sistem frekwensi jaringan yang di support adalah 2
band, 3 band bahkan tak sedikit tipe ponsel yang sudah sanggup
beroperasi di 4 band.
Dalam khasanah teknik telekomunikasi selular, frekwensi yang dapat
terlayani oleh ponsel 3 band berada di jalur: GSM (beroperasi pada 900
MHz), DCS (beroperasi pada 1800 MHz), PCS (beroperasi pada 1900 MHz).
Proses penangkapan dan pemisahan gelombang frekwensi yang merayap di
udara tersebut dilakukan oleh komponen Duplexer yaitu Antenna Switch.
Komponen ini juga bekerja sebagai pemindah fungsi antenna antara system
penerimaan signal dengan system pemancaran signal. Dengan proses
perpindahan sistem yang begitu cepat, seolah tak ada jeda ketika kita
berkomunikasi dengan menggunakan ponsel. Padahal disaat yang sama,
antenna bekerja untuk menerima dan memancarkan signal.
B. RF (Radio Frekwensi) Power Amplifier
Komponen yang lebih dikenal dengan istilah IC PA ini bertugas untuk
memperkuat signal yang akan dipancarkan ke udara. Dengan hasil penguatan
signal berkisar lebih dari 0,6W atau 600mW, membuat signal sanggup
merambat sejauh 20 sampai 25 kilometer.
Tugas penguatan signal yang dilakukan oleh IC PA ini kinerjanya
dikontrol oleh RF Processor dengan cara mengatur tingkat kekuatan dan
daya yang dibutuhkan oleh IC PA. Semakin dekat perangkat ponsel dengan
BTS operator, semakin kecil pula daya yang diberikan. Demikian pula
sebaliknya, semakin jauh ponsel dari jangkauan BTS maka semakin besar
pula tingkat kekuatan daya yang diberikan pada IC PA. Dan ini berkaitan
langsung dengan pemakaian konsumsi tenaga dari baterai.
C. Pemancaran (Transmitting)
Pada Unit ini, RF Prosesor atau yang lebih dikenal sebagai IC RF
berfungsi untuk mentransmisikan informasi data signal Pada komponen IC
PA, filter, IC Audio dan CPU. IC RF di kalangan teknisi ponsel mempunyai
ragam sebutan, misalnya pada Nokia DCT3 para teknisi lebih suka
menyebutnya dengan Hagar dan di platform DCT-4, IC tersebut lebih
dikenal sebagai Helga atau Mjoelner. Sedangkan untuk ponsel merk lain,
pun para teknisi lebih akrab menyebut IC RF dengan nama sesuai yang
tercetak pada IC masing-masing platform ponsel.
Untuk melaksanakan tugas sebagai pengolah informasi data signal,
komponen ini menerima informasi dari unit data dan juga menerima
informasi dari unit audio. Selanjutnya, Informasi data yang diterima
tersebut diolah menjadi gelombang radio dengan frekuensi 900 Mhz – 1900
Mhz. Gelombang hasil dari Mixer (pencampuran) dan Modulation (penyatuan)
tersebut diteruskan menuju IC PA untuk dikuatkan. Begitu pula pada
proses penerimaan signal, IC RF-lah yang melakukan pengolahan data.
Sehingga bisa dikatakan, IC RF berfungsi agar Transmitter (pemancaran)
dan Receiver (penerimaan) pada unit signal mampu bekerja dengan baik.
D. Penerimaan (Receiving)
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa IC RF selain melakukan tugas
pengolahan signal pemancar, komponen ini juga mengolah informasi data
untuk proses penerimaan signal. Signal dari BTS yang masih dalam bentuk
campuran , setelah ditangkap oleh antenna switch lalu di saring oleh
filter, kemudian dikirim ke IC RF untuk dipisahkan (Demodulasi) menjadi
informasi audio dan data. Dan dari hasil olahan IC RF, informasi
tersebut lantas dikirim ke IC audio untuk diolah menjadi signal suara
yang bisa didengar telinga manusia melalui speaker. Sedangkan informasi
dalam bentuk data, akan diteruskan ke unit data bagian DSP (Digital
Signal Processor) untuk diolah dan ditampilkan melalui visual dan grafik
pada LCD berupa indikator signal dan logo operator.
3. UNIT DATA
Unit data dapat dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu :
A. CPU (Central Processing Unit)
Otak pengolah data utama dari ponsel ini melakukan tugas yang sangat
beragam, mulai dari lampu LED, Vibrator/getar, kamera, Charging, Input
keypad, konversi suara/DSP, kontrol saluran RF, power on sampai dengan
control pengolahan dan pemrosesan penyimpanan data.
Semua informasi yang terbaca oleh CPU, akan diolah sesuai perintah
kerja pada program data yang tersimpan dalam IC Flash. Dan hasil olahan
informasi tersebut akan diteruskan ke unit sistem yang lain. Jadi,
apabila komponen CPU pada ponsel mengalami kerusakan, maka proses
perbaikannya pun sulit dan beresiko besar.
Komponen yang pada ponsel Nokia sering disebut MAD ataupun UPP ini
berdimensi lebih lebar dan banyak terdapat kaki BGA. Dan biasanya untuk
menjaga kekuatan, IC CPU di lem pada board oleh pabrik pembuat, ditambah
lagi dengan minimnya stok yang ada dipasaran dan bilapun ada, harganya
juga mahal. Hal inilah yang membuat kasus kerusakan pada CPU jarang
terselesaikan. Dan untuk menghindari resiko kerusakan yang lebih besar,
penanganan komponen CPU ini dibutuhkan ketrampilan tinggi dan pengalaman
yang cukup dari seorang teknisi ponsel.
B. Memory (RAM, FLASH, COMBO CHIP)
Ada 2 jenis memori yang digunakan pada ponsel yaitu :
1. RAM (Random Access Memory)
Komponen memori ini digunakan sebagai tempat penyimpan data pengguna
seperti foto, gambar, suara, video, aplikasi, game, thema dan lainnya.
RAM juga difungsikan untuk membantu kinerja CPU sebagai penyimpan data
sementara sebelum data tersebut diproses.
2. Flash (EEPROM, ROM)
Chip memori jenis ini difungsikan sebagai tempat penyimpan data utama
seperti sistem operasi, dimana sistem operasi adalah bentuk pemograman
data perintah untuk menjalankan sistem pada ponsel. Apabila komponen
yang dikenal dengan IC Flash tersebut mengalami kerusakan pada
fisik/hardware, maka CPU gagal mendapatkan alur perintah data yang
tersimpan pada IC Flash, dan pada akhirnya ponsel menjadi tak berfungsi.
Apabila ketidaknormalan ponsel seperti layar blink, startup failed,
contact service, contact retailer dan lainnya yang diakibatkan karena
kerusakan struktur datanya/software, maka untuk melakukan penulisan
kembali dengan data baru pada IC flash, dibutuhkan seperangkat kabel dan
computer dengan program khusus.
Data mengenai identitas ponsel seperti IMEI, Security code, data
kalibrasi signal/PM dan lainnya, disimpan pada EEPROM (Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory). Sedangkan untuk ponsel yang
mengadopsi slot MMC (Multimedia Card), memori jenis ini tidak termasuk
dalam kategori komponen internal ponsel. Karena meskipun tanpa MMC,
ponsel masih bisa difungsikan dengan normal.
Nokia 6100
” Sumber KaKuS.Us “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar